Adakah Kebahagiaan?
Nama saya Salsa, saya akan menceritakan bagaimana kehidupan saya...
Saya hanya seorang pelajar, dan diluar dari pada itu saya memiliki bakat dalam menggambar dan mempunyai impian menjadi komikus, dan saya akan mengaku bahwa saya mempunyai kepribadian ganda, hidup saya di sekolah saat masa masa SD sangat menyenangkan tapi tidak di rumah, ibu saya tak peduli pada semua apa yang saya capai bahkan impian saya juga tak di perdulikannya dan itu mulai berubah sejak saya masuk SMP semua orang kebanyakan membenci saya diam diam dan saya tau itu dari tingkah mereka yang merasa jijik.
Tapi saya masih dapat berteman dengan orang lain karna bakat saya...
jauh dalam hati saya, saya ingin mendapat teman lebih banyak tapi juga berkata bahwa saya tak memerlukan mereka.
Di sekolah saya sangat susah dalam hal tersenyum maupun tertawa dan setiap hari saya harus memaksakan diri saya untuk tersenyum dan tertawa agar saya bisa berintraksi dengan mereka dan itu sudah jadi kebiasaan saya.
Suatu hari di sekolah saya tiba tiba di olok olok habis habisan, karna geram saya hampir melempar rol besi pada wajah mereka (beruntung tak kena) lega dalam hati saya karna rol itu meleset, walau saya memberi peringatan seperti itu mereka tak memperdulikannya dan akhirnya saya mencoba sabar dan tenang, tapi...tak lama kemudian satu kelas menertawaiku karna ejekan yang dibuat mereka, sekali lagi!! aku mencoba bersabar sampai bel istirahat...sejujurnya saja...sisi lain saya sangat ingin menyiksa mereka tapi hati saya kuat dan tetap bersabar meski dalam hati saya telah menangis.
Di rumah kehidupanku tak jauh beda dari sekolah ibuku adalah seorang ibu yang baik disaat saat aku kecil dulu...dan itu mulai berubah sejak dia sering memukuliku tanpa alasan saat aku SD dan kini dia tak lagi melakukannya, tapi rasa dendam dan benciku padanya tetap tak bisa di hilangkan dan akupun pasrah dan terpaksa memberikan senyum dan tawa palsu padanya seperti di sekolah, dia yang sekarang tidak jauh beda dengan dulu hanya saja dia tak memukul, tapi tiap kuberi dia nasihat dengan suara lembut dia selalu menjawab "apa urusan kau!!!" atau terkadang dia hanya diam seolah tak mendengarkan.Tingkahnya itu membuatku terbiasa dan pada akhirnya aku tak pernah bicara lagi dengannya.
Entah mengapa kusering iri dengan orang yang punya segalanya...
Entah mengapa kebahagiaan tak pernah datang padaku...
Aku mencoba bertahan dengan cobaan yang di berikan...
Jauh dalam hatiku aku ingin ibuku yang selalu senyum dan memelukku kembali lagi...
Aku ingin keluarga kami utuh seperti dulu...
Takkan ada gunanya harta bagiku jika aku tak punya kebahagiaan...
Takkan ada gunanya gambar yang kubuat jika ibuku bahkan tak memperdulikan tentang bakatku lagi...
Jika kubisa mengulang waktu akankah kebahagiaan datang?
Jika kubisa mengulang waktu akankah mereka kembali padaku dengan senyuman?
Akankah aku bisa tersenyum lagi?
Kumengubah tangisan menjadi senyuman..
Mencoba menjadi kuat...
Dan aku ingin dia tersenyum padaku dan menyayangiku sepenuh hati...
Dan kuberharap ada kebahagiaan suatu hari nanti