Kisah Hidupmu, Cerita Hidupku

Kisah Tentang Merelakan Orang Yang Dicintai Bahagia

Artikel terkait : Kisah Tentang Merelakan Orang Yang Dicintai Bahagia

Ketika kita diberi pilihan untuk menentukan hal yang sangat berat untuk kita tinggalkan,
Ketika kita udah sebisa mungkin untuk bersabar,
Sabar itu yang harus kita lakukan , karna hanya sabar dan berserah diri kepada Tuhan itu jalan terbaik, karna segala cara udah kita tempuh tapi kalau Tuhan udah berhendak lain kita harus menerimanya waupun kita sering berpikir itu tidak adil, tapi kita harus ikhlas bahwa Tuhan telah merencanakan yang terbaik buat kita suatu saat nanti,
Apalagi dengan urusan cinta kita harus sering sering bersabar,
Seperti cerita di bawah ini, dimana kita harus terima apapun keputusannya waupun keputusannya sangat tidak adil baginya tapi apa boleh buat, cinta tak bisa di paksakan waupun kita sangat menginginkanya tapi kalau dia berhendak lain, kita harus menerima dengan sikap dewasa , kalau kita sayang sama dia biarkan dia bahagia waupun kebahagian dia tidak sama kita.

Cerita di bawah ini menceritakan tentang perjuangan cinta, cinta yang tidak pernah dimiliki, waupun udah berusaha sekuat mungkin tapi tidak juga mendapatkan cinta yang udah sekian lama ditunggu
Cerita ini tentang perjalanan cinta agus yang begitu sabar menunggu cinta dari ema waupun agus harus lama menunggu cinta ema tapi agus tetap setia menunggunya.

Awal cerita agus yang dari kampung mengadu nasib ke Jakarta dengan modal nekat saja, agus berharap mudah mudahan apa yang dia cita-cita kan tercapai.
Dengan sangat optimis agus berangkat ke Jakarta , tapi agus baru pertama ke Jakarta agus ga punya ijazah, agus hanya bisa kerja serambutan , di pikiran agus hanya bisa kerja tampa membebani kedua orang tua agus udah senang , dari kerja berjualan asongan dibis bis kota sampai jadi tukang bangunan agus jalanin juga tampa rasa malu , bagi agus kalau malu maka dia akan lapar , karna agus tahu kalau dia ga berkerja dia ga bisa makan karna di Jakarta ga ada yang gratis , sampai suatu saat ke ajaiban datang juga kepada agus , agus bisa kerja di sebuah kantor di Jakarta , agus ga bisa menyangka bisa bekerja di kantor waupun agus jadi ob tapi agus sangat optimis kerja di situ , agus hanya bisa berharap supaya bisa belajar pengalaman dari orang orang pintar , karna agus bercita cita ingin jadi pengusaha ,
Awal berkerja di kantor agus hanya berpikir untuk sebisa mungkin mengumpulkan uang untuk masa depan karna kalau ga dari sekarang kapan lagi , Tapi namanya juga manusia pasti kita juga butuh seorang teman, teman yang yang bisa berbagi waupun disaat senang dan di saat susah ,

Begitu juga agus sangat mengidamkan seorang wanita yang benar benar peduli satu sama lain, di kantor agus berkenalan sama ema , dimata agus ema adalah cukup dari sempurna , orangnya baik , suka bergaul dan ema ga memilih untuk jadi temannya waupun seorang agus hanya sebagai ob tapi ema mau aja jadi teman dekatnya, ema ga peduli dia hanya seorang ob apa direktur asalkan ema bisa nyaman dia mau jadi temannya ,

Awalnya pertemanan agus hanya bisa berharap ema menjadi teman dekatnya dikantor dan di luar kantor ,
Agus begitu senang bisa dekat sama ema , ema juga senang bisa berteman sama agus , karna dimata agus ema adalah orang yang sederhana bukan orang kaya ,

dua bulan agus mengenal ema, dua bulan juga agus bisa mengenal ema begitu dalam , diantara mereka berdua sudah tidak ada yang rahasia rahasia , dari masalah di kantor , kehidupan pribadinya mereka udah saling tahu , tapi yang agus belum tahu tentang ema adalah apakah ema udah punya cowo apa belum , di suatu kesempatan di taman agus bertanya kepada ema
"Agus …..ma kalau aku boleh tahu kamu udah punya cowo belum?" lalu emanya menjawab "emang kalau aku belum dan udah punya kenapa?"

Agus menjawab , "kalau kamu belum punya cowo jadi kalau kita kemana mana ga ada yang perlu di kawatirkan ,
kalau kamu udah punya cowo aku ga terlalu dekat dekat sama kamu karna takut ada gosip takutnya bisa merusak hubungan kamu."

ema hanya ketawa mendengar jawaban agus yang begitu polos ahhahahahahahaahaha boleh boleh boleh ,
agus bertanya sama ema dengan wajah bingung "boleh apanya?"

ema diam sejenak dan ema bilang aku udah punya cowo ko gus , aku udah pacaran udah lama sekarang pacarku lagi sibuk kuliah entar suatu saat nanti kamu ku kenalin sama cowo ku gus biar kamu tahu siapa cowoku ,
Dengan wajah pucat agus menjawab oke lah kapanpun aku siap untuk di kenalin sama cowomu.

Mungkin agus sangat sedih mendengar jawaban dari ema , karna agus sangat mencintainya , cinta agus belum bisa kesampaian , tapi agus ga habis akal kalau aku cinta ema aku harus bahagiaan ema sebiasa mungkin.

Seperti biasa agus berangkat bareng sama ema kekantor, sekarang agus udah ga jadi ob lagi jadi agus bisa berangkat dan pulang kantor bareng sama ema. Di suatu hari ema memperkenalkan cowonya ke pada agus , "Gus ni dika cowo ku" dengan sumringah Aku menjawab " oh ya kenalin aku dika," ya kenalin juga aku agus , Mereka bertiga pun pergi untuk makan bareng dan berbincang dari masalah di kantor sampai berbicara yang ga penting , agus hanya bisa ikut ikut tersenyum saja , karna sebenarnya agus begitu cemburu melihat mereka berdua , tapi apa boleh buat agus ga bisa berbuat apa apa.

Jam udah menunjukan pukul Sembilan agus pamit kepada mereka berdua untuk pulang.
Di perjalan pulang agus belum melupakan kejadian tadi , dia hanya berpikir sampai kapan aku harus menunggunya.
Di saat itu pikiran agus hanya dimana dia bisa sedekat mungkin agus lupa dengan cita citia awal datang kejakarta , segala cara udah tempuh sama agus sampai sampai agus kehabisan akal.

suatu hari agus baru tahu kenapa ema begitu sayang sama cowonya , sebenarnya ema ga terlalu sayang banget sama cowonya tapi karna cowonya orang kaya makanya ema begitu tergila gila sama dika , karna ema pernah bilang sama agus bahwa kenapa ema begitu sayang sama dika karna ema ga mau hidup susah , ema bilang aku udah bosan hidup susah , makanya waupun dika sama ema berbeda agama mereka tetap berpacaran.

Mendengar jawabaan penjelasan kenapa ema begitu sayang sama dika , agus hanya bisa menangis dalam hati , agus baru tahu bahwa orang yang begitu di cintai ga bakal bisa mendapatkann cintanya , disaat saat itu pikiran agus begitu kacau dan labil sampai sampai agus tejebak di dunia malam , agus udah lupa sholat, sering marah marah ga jelas, agus bingung harus berbagi masalah sama siapa.

Agus udah sebisa mungkin untuk melupakan ema , dengan cara ga terlalu dekat sama ema , sampai dengan bersikap dingin sama ema tapi agus belum bisa melupakan ema. pikiran agus selalu gelisa agus lalu berpikir tentang cita citanya datang ke Jakarta , agus lupa tujuannya ke Jakarta .

Dengan kata bismilah agus mulai bangkit dari terpurukan yang selama ini telah menghiasi kehidupannya, agus mulai berkerja sunguh sungguh untuk modal menjadi berwirausaha. Agus mengambil langkah awal untuk memundurkan diri dari kantor ,karna dengan memundurkan diri agus bisa melupakan ema dan bisa fokusin untuk meneruskan cita citanya ,
Dua tahun agus terus berkerja untuk bisa jadi pengusaha dari jadi tukang jualan es sampai jadi tukang jualan bakso , karna agus tahu dengan jualan es sampai jualan baso agus tahu cara bikinnya dengan itu agus bisa berwirausaha di kemudian hari , suatu hari agus udah bisa jualan sendiri denagn cara keliling ,dengan ketekunannya agus bisa beli kios untuk bejualan basonya ,

Dengan kesabarannya dan ketekunannya agus bisa buka cabang berberapa tempat di Jakarta ,
Agus begitu bersyukur apa yang dia cita citakan akhirnya kesampaian juga , agus tak bisa berhenti henti bersyukur dengan nikmat Tuhan yang telah berikan ,

Lima tahun sudah agus berjuang untuk bisa seperti sekarang dan lima tahun juga agus udah ga pernah ketemu sama ema , sahabat baik di kantor dulu , agus juga berterima kasih sama ema mungkin kalau agus ga kenal sama ema agus ga bisa seperti sekarang karna ema pernah bilang sekarang jamanya cari suami bukan ganteng saja tapi orangnya harus kaya karna jaman sekarang menikah Cuma modal cinta saja tapi hidupnya susah ga bakal bahagia ,

Ucapan itu masih membekas di otak agus sampai sekarang , agus berharap suatu hari nanti bisa bertemukan sama ema,
Pada suatu hari Tanpa di sengaja di pusat perbelanjaan agus bertemu sama ema yang lagi jalan sama temannya , awalnya ema ga mengenali sama agus tapi agus paham betul itu ema ,

"Ema ema hai apa kabar kamu masih ingat aku ga ?" Tanya agus kepada ema. "siapa ya sepertinya apa kita pernah ketemu" jawab ema.
"ni aku agus teman kantor kamu dulu kenal ga Tanya agus kepada ema"

ema bilang "oh ya kenal kenal dimana kabarmu gus?" agus jawab "alhamdulilah baik , kamu sendiri dimana ?" ema bilang "alhamdulilah baik juga". "kamu sibuk ga ma kalau ga sibuk kita makan dulu sambil ngobrol sedikt sedikit?" tanya agus , ema pun bilang sama temannya dimana ? boleh aja jawab temannya ema, sambil jalan ema bertanya kepada agus, "dimana kita makan gus?" Tanya ema. "di tempat warung basoku alhamdulilah aku buka warung baso di mal ini juga".

"wah hebat kamu gus" Tanya ema.
"alhamdulilah waupun warung basoku masih kecil" jawab agus. mereka pun berjalan menuju warung agus yang ada di lantai dua,
"Okelah ini warung basoku ma kamu dan temanmu bisa pesan apa aja"
"kamu udah berapa banyak buka warung baso seperti ini gus" Tanya ema .
"alhamdulilah udah ada tiga ma" jawab agus ,
"Ohhhh.." jawab ema sambil meliha lihat sekelilingnya .

Ga terasa udah satu jam agus dan ema berbincang bincang selama mereka ga bertemu , tapi agus ga berani bicara tentang apa ema udah nikah apa belum karna bagi agus suatu saat agus akan tahu kalau di pertemukan lagi , sebelum ema pergi agus bilang kita tetap menjadi sahabat kan ma ,ya jawab ema kalau begitu boleh donk aku minta no hpmu Tanya agus lagi boleh ko mana nomu gus
Okedeh makasih ya gus aku pulang dulu Tanya ema, ya hati hati aja. ema pun pergi, didalam pikirannya agus ga menyangka bisa di pertemukan lagi sama ema setelah lima tahun pisah dan ga tahu kabarnya.

Hari berikutnya agus sering berkomunikasi sama ema , agus udah mulupakan masa lalunya tentang ema , sekarang agus dan ema menjalani persahabatan dari awal lagi , agus berharap belum terlambat untuk menyatakan cintanya yang udah lama tertunda,
di suatu hari di agus mengajak ema jalan jalan karna setelah pertemuan awal agus belum ketemu lagi , ma habis pulang kantor kamu sibuk ga tanya agus di telfonnya , ga ko gus ada apa ya jawab ema ,kalau kamu ga sibuk aku mau ngajakin kamu makan ya sambil jalan jalan mau ga Tanya agus lagi ,boleh boleh aja , oke deh entar aku jemput di kantormu ya , ya jawab ema .

jam setengah enam agus udah sampai di kantornya ema, agus dan ema pergi jalan jalan di salah satu mal dekat rumah ema , setelah cape jalan jalan mereka pun memutuskan makan di mal itu juga. disela sela makan agus memulai pembicaraan "ma kamu udah menikah belum?". mendengar perkataan agus ema berhenti makan sejenak.

"belum gus" kata ema
"terus kamu masih berhubungan sama dika?" Tanya agus lagi
"ya gus aku masih berhubungan sama dika" jawab ema. agus berhenti makan juga
"kapan hubungan kamu mau di resmikan?"
"ga tahu gus aku belum berpikir kesitu"
"kamu udah dewasa ma kamu harusnya udah menikah lihat umur kamu udah dua puluh lima tahun". ema hanya bisa berdiam saja, agus pun berani mengungkapkan perasaanya yang udah lama agus pendam. "ma sebenarnya aku sangat mencintaimu ma dari dulu dari awal kita bertemu , tapi aku belum berani ungkapkan perasaanku karna aku sadar dulu aku masih kere belum bisa memenui keinginan kamu makanya aku belum berani ungkapkan perasaanku." ema hanya diam seribu bahasa. agus melanjutkan pembicaraanya "kamu tahu ga ma aku bisa begini karna kamu juga , karna aku tahu kamu ga mau hidupmu setelah menikah susah , makanya aku berkerja keras supanya aku bisa jadi orang yang berhasil , sebenarnya susah senangnya seorang itu kalau kita sering bersyukur pasti hidup kita akan berkah" kata agus.
gus aku ga bisa kasih jawaban sekarang aku butuh waktu sebentar untuk ambil sikap apa kamu ku terima apa kita cukup hanya sebagai sahabat" aja jawab ema .
"oke lahapapun jawaban kamu aku terima dengan senang hati , karna aku bisa dekat sama kamu aku udah senang jawab agus ". setelah satu jam mereka makan akhirnya ema minta pulang .

"udah yo kita pulang" tanya ema kepada agus ,
"okelah ayo kita pulang" jawab agus. agus pun mengantarkan ema pulang kerumah di perjalan pulang agus dan ema ga ada pembicaraan agus berpikir kalau ema emang jodohnya suatu saat nanti pasti tercapai .

hanya butuh setengah jam agus udah sampai dirumah ema. "kamu mau mampir ga gus" kata ema. "ga la" jawab agus ,
sehabis pertemuan malam itu agus ga ketemu sama ema , agus coba telfon sms tapi ga ada jawaban sama ema , mungkin ema marah kali atas malam itu kata agus di dalam pikirannya ,

di saat agus lagi mengalamun tiba tiba hpnya berbunyi , segera mungkin agus ambil hpnya dan ternyata ada sms dari ema

"gus kamu bisa jemput aku pulang ga?" isi smsnya
"bisa ko jam setengah enam kan?" balas sms agus ke ema.
"ya gus" balas sms dari ema lagi .

setengah enam agus udah sampai di kantornya , kita lansung pulang apa jalan jalan dulu ma Tanya agus ke ema , pulang aja deh gus aku cape banget jawab ema , agus pun nganterin ema pulang di perjalanan pulang ga pembicaraan agus dan ema hanya diam seribu bahasa .sampai juga di rumah ema, sebelum ema masuk kerumahnya ema berbicara , "gus mungkin kita seperti ini aja deh , maaf gus aku ga bisa terima kamu jadi pendamping hidupku , aku hanya menganggap kamu hanya sebagai sahabat aja ga lebih lagian aku juga ga mau hianati dika , semalam dika telfon bahwa dika mau nikahkin aku, dika mau pindah agama demi aku gus, makanya maaf kalau aku ga bisa terima kamu maaf ya?"

"oh santai aja ma mungkin kamu belum jodohku kali ma, aku doain supaya kamu bahagia ya" jawab agus.
"okeh deh aku masuk dulu gus mau tidur cape banget," Tanya ema kepada agus.
"oke aku pulang dulu ya ," jawab agus , agus pun pergi dari rumah ema .

hancur sudah hati agus , bertahun tahun menunggu tapi akhirnya gagal juga .
tiga bulan sudah agus ga pernah ketemu sama ema lagi , tiga bulan juga agus udah ga komunikasi lagi sama ema , tapi agus mendapatkan kabar dari teman ema katanya ema akhir akhir ini selalu menyendiri di kamar ga mau keluar , orang tuanya juga bingung kenapa ema begitu , dengan di temenin sama temannya ema agus kerumanya ema,

"asalamualaikum "
"waalaikum salam silakan masuk ," jawab ibu ema
"ema ada bu?" Tanya temannya ema
"ada silakan masuk duduk"
"makasih bu" agus dan temenya ema pun duduk di ruangan tamu .

"bu dimana keadaan ema bu , dengar dengar ema udah berapa hari ga keluar kamar kenapa bu?" Tanya agus ke pada ibu ema.
"ga tahu mas ibu sama bapak juga bingung tiba tiba ema seperti itu" jawab ibu ema
"apa aku boleh bertemu sama ema bu"
"boleh silakan mas ,"
agus pun menuju ke kamarnya ,
"tok tok tok" ma ini aku ma agus, boleh ga ma aku masuk?"

ga lama kemudian pintu kamar kebuka

"ngapain kamu kesini gus?" Tanya ema ,
"aku hanya kangen aja ma sama kamu hehehehhehe?" jawab agus sambil tertawa , "kamu kenapa si katanya kamu murung mulu ada apa kalau ada masalah cerita donk sama aku sahabatmu mudah mudahan aku bisa meringkan beban masalahmu, yo kita keluar rumah biar pikiranmu cerah" sedikit ajak agus kepada ema. "boleh" jawab ema, agus pun pamit sama ibu ema untuk mengajak ema keluar ,

"bu aku ajak ema keluar dulu " pamit agus kepada ibu ema ya silakan mas jawab ibu ema
agus ajak ema pergi ketaman dekat rumah ema sesampai di taman mereka pun duduk di bawah pohon.

"sejuk sekali ya udaranya?" Tanya ema kepada agus
"ya ni , jawab agus.

"maaf ya ma aku si bukan mau ikut campur urusanmu tapi sebagai sahabat yang menyayangimu aku boleh tahu , kamu kenapa? Tanya agus kepada ema

dengan mata berkaca kaca ema mulai berbicara,
"terkadang apa yang aku impikan ga seindah kenyataan" jawab ema
"maksudnya?" penasaran agus ,
"kamu tahu ga gus seberapa besar aku cinta sama dika , seberapa besar pengorbanan yang telah aku berikan sama dia tapi kenapa dika begitu tega sama aku gus,?" jawab ema sambil menangis
"kamu putus sama dika ma" tanya agus ,

"hidupku udah hancur gus hidupku udah ga ada artinya aku udah ternoda, aku hamil gus dan dika sampai sekarang ga tahu kemana , aku coba cari dirumahnya untuk meminta tanggung jawaban tapi dia udah ga ada ku coba telfon ga ada jawabannya" jawab ema sambil menangis.

dengan wajah kaget agus berbicara "udah berapa bulan?"
"udah sebulan setengah" jawab ema
"terus siapa aja yang udah tahu kamu hamil, orang tua mu tahu?" Tanya agus kepada ema,
"gus aku minta tolong sama kamu hanya kamu yang tahu tentang aku, jangan sampai orang tua ku tahu aku ga mau orang tuaku tahu semua ini janji ya gus ,"
"Iya ma.." jawab agus ,
"gus aku minta tolong sama kamu tolong cariin cara dimana bisa untuk menggugurkan kandunganku aku ga mau anak ini lahir tanpa bapak"
"jangan ma kalau masalah itu aku ga mau , masih ada cara lain untuk tidak menggugurkan kandunganmu" jawab agus.
"cara dimana dika udah ga tahu kemana??" jawab ema sambil menagis.
"kasih waktu untuk aku cari dika untuk mempertanggung jawab atas perbuataannya"

sehabis pertemuan itu agus fokusin untuk cari dika , esok harinya agus udah fokusin mencari dika , untuk sementara agus mempercayakan usahanya kepada salah satu karyawannya karna agus ga mau urusan dika mengganggu usahanya ,
agus coba cari dika dengan Tanya kepada temannya ,cari info kesana kemari tampa berhenti karna di dalam pikiran agus masalah ema adalah masalahnya juga , hampir satu bulan agus cari dika tapi selama itu juga agus ga tahu dimana dika berada ,
agus bingung harus dimana lagi , di saat itu agus berpikir harus menikahi ema , karna dengan jalan itu ema gak bersedih terus ,hanya itu jalan terbaik ,

esok harinya tampa sepengetahuan ema agus pulang kampung untuk minta doa restu sama kedua orang tuanya dan menjelaskan kenapa agus ingin menikah secara mendadak. agus pun bercerita apa yang terjadi kepada orang tuanya , agus pun berhasil menyakinkan orang tuanya ,restu dari orang tuanya pun agus dapatkan, saatnya juga agus harus ketemu sama ema untuk mengungkapkan bahwa agus ingin menikahinnya ,

sore itu juga agus kerumah ema ,
"ma aku mau berbicara sama kamu" Tanya agus kepada ema.
"berbicara apa" jawab ema,
"aku udah berusaha sebisa mungkin untuk cari dika dari Tanya sama teman temannya sampai aku datangi rumah orang tuanya tapi semua usahaaku ga ada hasilnya" Tanya agus kepada ema. ema hanya bisa menanggis atas nasib yang di alaminya.
"ma kalau kamu mau aku mau nikahin kamu untuk menyelamatkan bayi yang kamu kandung" Tanya agus kepada ema.
"kenapa kamu mau nikahin aku gus , apa biar kamu aku anggap pahlawan?" jawab ema ,
"ini bukan tentang pahlawan , tapi ini demi anak kamu dan keluarga kamu , kamu tahu kandungan kamu makin lama makin besar, aku janji sehabis menikah aku ga bakal menyentuh kamu, kita coba terus untuk cari dika untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah di perbuat" jawab agus ,

akhirnya berapa hari kemudian agus dan ema menikah juga , menikah tampa rasa cinta dari ema , ema hanya menganggap nikah ini hanya nikah bohongan semata karna sampai sekarang juga ema belum bisa menerima cinta agus ,
agus juga ga bisa memaksa ema untuk mencintainya karna suatu saat nanti agus akan mendapatkan cinta ema waupun hanya sebentar saja ,

sehabis acara nikahan agus mengajak ema untuk pindah ke rumahnya . sesampai di rumah agus , agus pun menunjukan kamar yang akan di tempatin ema ,
"ma ini kamarmu , kamu tidur disini aku tidur di kamar sebelah" Tanya agus kepada ema ,
walaupun ema dan agus udah menikah tapi mereka ga seperti pasangan biasanya , karna bagi ema agus hanya seorang sahabat ga lebih , dengan penuh kesabaran agus melanyani ema sebaik mungkin, waupun ema menganggap agus begitu dingin ga ada canda tawa ga ada yang namanya jalan bersama,

emapat bulan sudah agus menikah sama ema , sampai sekarang ema belum bisa menerima agus , agus hampir berputus asa dengan kehidupannya setiap malam agus sholat malam di dalam doanya agus hanya minta ke pada Tuhan untuk membukakan hati ema sedikit saja , agus begitu menyanyanginya waupun sampai sekarang agus belum mendapatkan cintanya ,
suatu hari saat agus pulang dari kerja agus melihat ema lagi duduk di ruangan tivi, sambil jalan ke kamarnya tiba tiba agus di panggil sama ema

"gus" panggil ema
"ya ma ada apa?" jawab agus sambil jalan menuju ke tempat ema duduk , agus pun duduk sebelah ema ,
"gus tadi aku siang aku ketemu sama dika" ema kepada agus .
"terus kenapa?" jawab agus , sambil berdiri ema lalu bilang

"gus aku mau kita pisah karna dika mau mempertanggung jawaban atas apa yang telah berbuat , dika udah berpindah keyakinan dan mau menikahin aku karna sampai sekarang aku belum bisa terima cinta kamu gus, aku sangat mencintai dika walaupun dika udah menyakiti aku tapi aku masih cinta dia gus" ema kepada agus ,

sambil meneteskan air mata dan menahan kesedihannya agus berbica "kalau maunya begitu aku siap aja , aku ga bisa memaksakan kehendak orang lain , waupun aku begitu sedih tapi aku terima apapun keputusanmu mungkin dengan kamu menikah sama dika kamu bisa bahagia , tapi aku minta kamu untuk bersabar dulu aku akan menceraikan kamu disaat bayi yang kamu kandung lahir, karna miturut agama dan hukum ga boleh bercerai disaat istrinya sedang hamil, kamu bilang sama dika untuk bersabar untuk menunggunya sampai kamu lahiran dulu, aku janji aku tidak menghalangin keputusanmu walaupun aku begitu sedih dan kecewa aku terima" jawab agus sambil menangis.

Agus pergi meninggalkan ema, agus begitu sedih mendengarkan apa yang telah ema ucapkan tadi, agus sudah ga kuat untuk menjalankan kehidupannya, untuk Sementara waktu agus menyendiri dan meninggalkan rumah , didalam pikiran agus hanya sebisa mungkin untuk keluar dari masalah yang di hadapinya sambil pikiran dan hati kacau agus coba curhat kepada temannya ,

"hidup ini sungguh tidak adil bagiku , Tanya agus kepada temannya ,
"maksudnmu kenapa gus" jawab temannya ,
"coba kamu banyangkan orang selama ini aku sayangi dan cinta dari dulu tapi sampai sekarang orang itu ga bisa membuka hatinya sedikit saja untukku , aku coba bersabar dan ikhlas menerima apa yang telah lakukan kepadaku , aku sudah bersabar mungkin tapi kenapa Tuhan belum mengasih ke ajaiban kepadaku?" Tanya agus kepada temannya sambil menangis ,
"kamu kenapa gus?" Tanya temannya sambil binggung , agus coba jelaskan tentang masalahnya kepada temannya dari awal pertemuan sampai ema minta cerai.

temanya ga menyangka kehidupan agus seperti ini , dia ga tahu di kirain temannya kehidupan agus begitu bahagia karna sampai sekarang tidak ada gosip gosip tentang mereka berdua ,

"kamu bersabar aja gus mungkin Tuhan akan berkehendak yang lain , ingat gus Tuhan terkadang mengasih orang yang salah sebelum mengasih orang benar , kalau aku kasih saran turuti apa yang istrimu inginkan kamu ga mau kan hidupmu menderita terus , mungkin dengan kamu melepaskannya beban yang kamu hadapi sekarang berkurang , kamu ga mau kan orang yang kamu sayangi menderita , sekarang kamu fokusin untuk menata hidupmu untuk lebih baik dari sekarang" jawab teman agus ,

hari hari berikutnya ema dan agus udah berdiam seribu bahasa , terkadang agus ga di rumah , terkadang juga ema ga ada di rumah , mereka berdua sudah menjalani ke hidupan masing masing , ema udah ga peduli apa yang di kerjakan agus , agus juga sedikit demi sedikit ga peduli sama ema , hari berganti minggu , minggu berganti bulan udah ga terasa tiga bulan sejak peristiwa itu , tiga bulan juga agus dan ema berdiam diri , dii pagi hari perut ema sakit , mungkin ema mau melahirkan , agus coba mengantarkan ema ke rumah sakit dan menemaninya karna bagi agus ema masih tanggung jawaabnya , agus ga mau ema dan anaknya kenapa kenpa , agus sebaik mungkin setia dan menunggu ema lahiran di rumah sakit . tiba tiba dokter keluar dari kamar ema , dokter bertanya kepada agus

"istri anda harus di oprasi karna ga mungkin bisa di lahirkan secara normal", Tanya dokter kepada agus ,
"lakukan yang terbaik dok aku minta bu dan anaknya selamat" jawab agus sambil cemas ,
"baiklah pak , tolong tanda tangani surat persetujuan ini" agus menantandatangi surat keputusan bahwa ema mau di oprasi , agus coba telfon keluarga besarnya memberi tahu bahwa ema mau melahirkan , setelah menunggu satu jam lamanya akhirnya ema melahirkan anak perempauan.

"selamat ya pak anak dan ibunya selamat sekarang anda menjadi ayah anak anda perempuan" dokter kepada agus , "alhamdulilah" jawab agus sama keluarga besarnya .boleh aku lihat dok Tanya ibu ema , silakan bu ,lalu keluarga bersarnya menuju kamar ema , semua keluarganya begitu bahagia , tapi bagi agus dia bersedih kerna dengan kelahiranya anak ema maka agus akan berpisah ema dan anaknya, tapi agus sebisa mungkin untuk tidak menunjukan kesedihanya kepada keluarganya , agus coba bersabar dan bersikap dewasa , setelah keluarga besarnya masuk dan lihat anak ema agus coba mendekatinya untuk melihat anaknya , ayo kita keluar kita beri waktu agus ketemu sama anak ajak salah satunya keluarganya , mereka pun keluar dari kamar hanya meninggalkan agus ema sama anaknya ,

"boleh aku menggendong?" Tanya agus kepada ema
"silakan" jawab ema ,
lalu agus menggendong anaknya "cantik juga seperti ibunya yang cantik " canda agus kepada anaknya ,

tiga hari sudah ema dirawat di rumah sakit dan saatnya juga ema harus pulang ,
sebenarnya banyak keluarganya juga ingin ikut menjemput ema dari rumah sakit tapi agus bilang kepada keluarganya bahwa cukup agus saja , sesampai dirumahnya agus belum bisa menyinggung apa yang dulu ema pernah ucapkan , agus ga mau ema kenapa kenapa ,

satu minggu sudah setelah kelahiran anak ema , agus coba bertanya kepada ema.
"ma apa kamu masih menginginkan kita berpisah?" Tanya agus kepada ema.
"ya gus ", jawab ema ,
"oh kalau begitu besok uruh dika kerumah" agus kepada ema,

esok harinya tepat pukul Sembilan dika datang kerumahnya ,
"asalamualikum",
"waalaikum salam jawab agus. agus membukaan pintunya.

agus berdiam diri sejenak, inilah dika dulu teman baiknya dan inilah dika yang akan mengambil ema sama anaknya , inilah dika dika dika , kata agus di pikirannya.

"silakan duduk mau minum apa ?" Tanya agus kepada dika ,
ga usah repot repot , jawab dika .
ga lama kemudian ema datang ikut duduk bareng mereka duduktampa ada yang mengawali pembicaraannya , lima menit ga ada yang berbicara duluan agus pun mengawali pembicaraan. dengan mata berkaca kaca agus mengawali pembicaraanya.

"dimana kabarmu dik Tanya agus kepada dika,
"alhamdulilah baik juga jawab dika. agus pun mengawali inti pokok permasalahanya,

"mungkin kamu udah tahu dik kenapa aku mengundang kamu kesini , aku sebagai laki laki tidak akan ingkar janji waupun itu pahit yang aku terima tapi kalau menyangkut kebahagian ema dan anaknya aku terima , karna dari awal aku begitu sayang sama ema dari dulu sampai sekarang aku sangat mencintainya aku akan melakukan apapun demi ema, tapi Tuhan berkehendak lain ema belum bisa terima cinta aku sampai sekarang , bagiku itu ga apa apa asalkan ema bahagia aku terima apapun keputusannya" agus kepada dika dan ema sambil menangis.

"sekarang aku ga akan menghalangi kalian, kalian udah bebas mau menentukan sikap masing masing, tapi aku titip pesan sama kamu dika tolong bahagiakan ema dan anakku, anakmu juga karna aku sangat sayang sama ema, janji ya dik?" Tanya agus kepada dika ,
"iya aku janji gus" jawab dika.

satu jam agus berbicara kepada ema dan dika, dika pun pamit untuk pulang, ga lama setelah dika pulang agus pun mengantarkan ema ke  rumah orang tuanya, karna sudah ga mungkin ema tetap tinggal di rumah agus, sesampai di rumah orang tua ema agus pun menjelaskan kedatangnya kenapa ema ga tinggal di rumahnya dan menjelaskan tentang hubungan sama ema, agus hanya bisa berharap kepada orang tuanya untuk tidak menghakimi ema, karna bagi agus ema ga salah , agus lah yang salah karna dari awal menikah ema ga cinta sama agus

setelah cukup lama agus pun pamit kepada orang tua ema dan sama ema, agus beterima kasih kepada orang tua ema karna selama ini udah menjadi mertua yang baik bagi agus.

hari hari berikutnya agus fokusin mengurus perceraian dengan ema , agus ga menuntut kepada ema, karna secepat mungkin percerainya agus bisa keluar dari masalah yang selama ini hadapi,
dua bulan sudah akhirnya hakim mengetok palu untuk memutuskan ema dan agus bercerai, di saat itu juga agus merasa sedih dan senang,
sedih karna agus ga bisa hidup bersama lagi dengan orang yang di sayangi,
senang , karna agus bisa merelakan orang yang begitu sayangi bahagia, waupun kebahagian ga bersamanya ,

mungkin dengan peristiwa yang di alami sama agus ini menjadi pengalam hidupnya, agus gagal mempertahankan rumah tangganya, tapi agus sudah berhasil menjadi seorang suami yang baik, waupun kebaikannya dibalas dengan kekecewaan,
agus berharap suatu saat nanti akan mendapakan istri yang benar benar cinta apa adanya, yang bisa menemani waupun senang dan sedih, suatu saat nanti, Cinta tidak harus berakhir bahagia karena cinta memang tidak harus berakhir.
Cinta sejati mendengar apa yang tidak terucapkan. Sakit, perih dan pedih karena patah hati teruslah bertahan selama kita menginginkannya dan itu akan mengiris luka sedalam kita membiarkannya.
Hatinya hancur melihat seseorang yang kita cintai berbahagia dengan orang lain tetapi akan lebih menyakitkan lagi mengetahui bahwa seseorang yang kita cintai tidak berbahagia dengannya.
Tuhan mengetahui yang terbaik untuk kita, dan akan memberi kita kesusahan untuk menguji. Lewat cinta kita merasakan sakit hati, supaya hikmah-Nya bisa tertanam dalam jiwa kita. Begitu juga dengan cinta yang tak bertemu. Ada satu alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, tetapi kita harus tetap percaya bahwa ketika Tuhan mengambil cinta dari kita, Dia akan memberi yang lebih baik.

yang jelas, cinta gak perlu dipahami, gak perlu dimengerti. Hanya cukup dirasakan dan yakinkan cinta yang hadir sebelum semua hilang dan akhirnya kita menyesal. Merelakan orang yang kita cintai pergi, sekilas kata-kata itu terdengar begitu bodoh. Sebagian orang mungkin akan bertanya, Mengapa tak berusaha untuk memperjuangkannya? Mengapa tak sedikit saja berkorban demi kebersamaan yang indah?". Memang benar, segala sesuatu butuh perjuangan dan pengorbanan. Tak satupun didunia ini bisa di dapat dengan cuma-cuma. Namun, yang dimaksud dengan merelakan disini adalah bila kita telah berusaha dan berjuang sekuat tenaga demi keutuhan dan kebersamaan yang kita harapkan. Seperti kata2 yg pernah jadi bagian dialog dalam salah satu film Korea "Bukan melepaskan namanya, tetapi mendorong untuk pergi, jika tidak pernah berusaha menahannya.
Tetapi memang tak bisa dipungkiri bahwa tak kan semudah itu merelakan seorang yang ada dalam hati menjauh atau bahkan merelakan kebahagiannya bersama orang lain, karena dia tidak bahagia bersama kita. Ada banyak alasan mengapa kita sulit merelakan. Pasti juga akan terasa sakit karena kita masih mencintainya terlalu dalam. Terlalu sulit menghapus tiap kenangan yang masih terpajang begitu kuat di dinding2 hati. bahkan tak jarang muncul pemikiran bahwa tak kan pernah ada yang sebaik dirinya. Atau sekedar berfikir bahwa dialah satu-satunya yang dapat membuat kita bahagia. Kita pun mulai merangkai sejuta alasan mengapa kita sangat membutuhkannya.

Hal terbaik yang bisa di lakukan adalah berusaha mengubah semua pola pikir itu dan menempatkan sudut pandang yang benar2 berbeda. Tak ada gunanya terus memaksakan menabur cinta yang tak bisa terus tumbuh dan malah semakin layu hatinya. Tak kan pernah ada masa depan jika kita terus berdiri ditempat yang sama sambil menggenggam hal yang seharusnya hanya menjadi bingkai kenangan yang menghias sudut2 kecil ruang hati kita. Semestinya kita berusaha menyadari bahwa Sang Maha Pengasih & Penyayang lah yang mengetahui apa yang baik bagi kita. Jika sesuatu diambil atau dijauhkan dari kita (bahkan setelah kita berdoa dan berusaha keras), maka itu berarti Tuhan telah menyiapkan suatu yang lebih baik. Ada dua kemungkinan yang bisa kita yakini. Pertama, Tuhan akan memilihkan orang lain yang lebih baik untuk menggantikannya. yang kedua Tuhan akan mengembalikan orang itu kelak ketika dia lebih baik untuk kita atau sebaliknya, kita yang jadi lebih baik untuknya.

Semua itu ada dalam kekuasaan Tuhan. Manusia hanya bisa berusaha. Yang bisa kita lakukan hanyalah terus meminta dan memohon yang terbaik, juga terus meyakini bahwa yang terbaik itulah yang akan jadi takdir kita seumur hidup nantinya. Jadi kita harus benar2 belajar bagainama merelakan sepenuh hati. (saat ini pun kita masih terus belajar)
Andai saja bila aku tak berujung dengan mu, cukuplah kau kenang aku. Kenang aku sebagai seorang lelaki yang pernah memiliki rasa cinta yang terdalam walau tak pernah tersampaikan seutuhnya.


Dikirim oleh pembaca

Artikel Kisah Cerita Lainnya :

Copyright © 2015 Kisah Cerita | Design by Bamz